Jumat, 22 Juli 2011

Resensi Film : "Valley Of The Wolves : Palestine"


Kapal MV Mavi Marmara menjadi terkenal ketika kapal yang mengangkut bantuan kemanusiaan untuk Palestina ini diserang pasukan Israel pada Mei 2010 silam. Tujuannya tak lain agar bantuan yang sudah dikumpulkan tidak bisa sampai untuk rakyat Palestina.


Tragedi penyerangan kapal MV Mavi Marmara, merupakan bagian dari gerakan “Gaza Freedom Flotilla” yang menyebabkan kemarahan dunia. Padahal keenam kapal yang diorganinasi oleh gerakan Free Gaza Movement dan the Turkish Foundation for Human Rights and Freedoms and Humanitarian Relief (IHH) dari awal sudah menyatakan bahwa hanya membawa bantuan kemanusiaan untuk penduduk Palestina, yang telah diblokade begitu lama dari dunia luar oleh zionis Israel, sehingga tidak bisa mendapat bantuan sama sekali dari dunia luar. 


Jangankan berhasil mengantarkan misi kemanusiaan, keenam kapal yang gagal menembus blokade laut Israel di Gaza ini malah dipaksa kembali ke Turki. Sedangkan MV Mavi Marmara yang berisi 8 orang berkebangsaan Turki dan seorang Turki Amerika, menjadi bulan- bulanan senjata pasukan Israel. 


Berangkat dari kejadian yang sempat menggegerkan dunia, Zubeyr Sasmaz sang sutradara, kini mengangkatnya ke layar kaca dan dikemas dengan judul Valley of the Wolves : Palestine (KURTLAR VADiSi FILISTIN) . Dalam film yang rilis 28 Januari 2011 ini, mengisahkan tentang sekelompok pasukan komando Turki yang dipimpin oleh Polat Alemdar (Necati Sasmaz) berhasil menyusup ke wilayah Israel, untuk memburu seseorang yang amat bertanggung jawab atas tragedi penyerbuan Flotilla, Mose Ben Eliyezer Erdal Besikçioglu




Film dibuka dengan adegan pembunuhan di atas kapal Marmara Mavi
yang menyebabkan beberapa aktifis kemanusiaan Turki tewas di tembak prajurit Israel.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar