Selasa, 22 Mei 2012

“Perhiasan” Indah Nan Mulia Itu Bernama JILBAB


Buah nangka yang sudah dibelah, selain akan kehilangan cita rasa, aroma dan keistimewaan yang dimiliki, juga tidak akan selamat dari serbuan lalat dan serangga lainnya. Begitu juga dengan perempuan, ketika dia selalu memamerkan kecantikan dan keindahan tubuhnya, laki-laki hidung belang dan makhluk jenis ini akan segera datang untuk menikmatinya. Dan Islam sebagai agama yang sempurna datang menawarkan solusinya. 

Jilbab adalah sebuah proteksi yang dapat menjaga seorang wanita dari pelecehan. Hanya saja ungkapan semacam ini cakupannya sempit dan hanya akan dimengerti dan diamalkan oleh mereka yang meyakini Islam. Sedang bagi yang tidak meyakininya, terlebih mereka yang senantiasa mengusung panji feminisme dan atribut-atribut semisalnya akan sangat sulit menerima ungkapan di atas. Karena secara emosional penjagaan memberikan konotasi defensif, sebuah perlawanan yang terpaksa dilakukan. Ini jelas sulit diterima oleh kelompok-kelompok tadi yang selalu meneriakkan yel-yel kebebasan (menurut asumsi mereka). 

Padahal telah jelas kebaikan ini Allah sematkan kepada setiap muslimah untuk keamanan dan kehormatannya. Allah SWT berfirman di dalam Al-Qur’an, “Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang-orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal dan oleh karenanya mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Al-Ahzab: 59). 

Berikut adalah sekelumit alasan yang banyak kita temui dari para saudari muslimah yang belum berjilbab. Namun jelas segala ketetapan Allah itu tidak bisa terbantahkan dengan alasan dan argumen apapun. karena itu Berikut pula argumen rasional yang semoga bisa menjadi pencerahan dari alasan-alasan pembenaran untuk tidak berjilbab tersebut:

1.    yang penting kan hatinya baik, bukan lihat dari jilbabnya, fisiknya!
"lalu untuk apa salonan tiap minggu? make- upan? itu kan fisik?"

2.    berjilbab belum tentu baik
"betul, yang berjilbab saja belum tentu baik, apalagi yang...(isi sendiri)"

3.    sy kemarin liat ada yg berjilbab mencuri!
"so what? yg tidak berjilbab juga banyak yang  mencuri, tidak korelasi kali"

4.    artinya lebih baik dijilbabkan hatinya dulu, buat hati baik!
"yup, ciri hati yg baik adalah dijilbabkan kepalanya dan ditutup auratnya"

5.    kalau berjilbab tapi masih maksiat bagaimana? dosa kan?
"kalau tidak berjilbab dan bermaksiat dosanya malah 2"

6.    tapi kan itu kan hal kecil, kenapa masalah jilbab harus dipermasalakan?!
"yang besar-besar itu semua awalnya dari kecil yg diremehkan"

7.    saya tidak mau pakai Jilbab! Jilbab itu kuno
"lha, itu zaman flinstones, lebih kuno lagi, tidak pake Jilbab"

8.    Jilbab itu buat saya tidak bebas!
"oh, berarti lipstick, sanggul, dan ke salon itu membebaskan ya?"

9.    saya tidak mau dibilang fanatik dan ekstrimis!
"nah, sekarang kau sudah fanatik pada sekuler dan ekstrim dalam membantah Allah"

10.  kalau saya pake jilbab, nggak ada yang mau sama saya!?
"banyak yang berjilbab dan mereka nikah kok"

11.  kalau calon suamiku tidak suka gimana?
"berarti dia tak layak, bila didepanmu dia tak taat Allah, siapa menjamin dibelakangmu dia jujur?"

12.  susah cari kerja kalo pake Jilbab!
"lalu membantah perintah Allah demi kerja? Memangnya  yang kasih rejeki siapa? bos atau Allah?"

13.  kenapa sih agama cuma diliat dari jilbab?
"sama saja kayak sekulerisme melihat wanita hanya dari paras dan lekuk tubuh"

14.  saya tidak mau diperbudak pakaian arab!
"ini simbol ketaatan pada Allah, justru orang arab dulu gak pake kerudung dan jilbab"

15.  jilbab cuma akal-akalan lelaki menindas wanita
"perasaan yg mengadakan miss universe laki-laki, yg larang jilbab di prancis jg laki-laki"

16.  saya tidak mau dikendalikan orang tentang apa yg harus saya pakai!
"sayangnya sudah begitu, tv, majalah, sinetron, kendalikan fashionmu"

17.  Jilbab kan bikin panas, pusing, ketombean
"jutaan orang pake kerudung, tidak ada keluhan begitu, mitos aja"

18.  apa nanti kata orang kalau saya berjilbab?!
"katanya tadi jadi diri sendiri, tidak peduli kata orang lain..."

19.  kerudung dan jilbab kan nggak gaul?!
"lha mbak ini mau gaul atau mau menaati Allah?"

20.  aku belum pengalaman pake jilbab!
"pake jilbab itu kayak nikah, pengalaman tidak diperlukan, keyakinan akan nyusul"

21.  aku belum siap pake Jilbab!
"kematian juga nggak akan tanya kamu siap atau belum dear"

22.  mamaku bilang jangan terlalu fanatik!
"bilang ke mama dengan lembut, bahwa cintamu padanya dengan menaati Allah penciptanya"

23.  aku akan tidak bebas kemana- mana, tidak bisa nongkrong, clubbing, gosip, kan malu sama baju!
"bukankah itu perubahan baik?"

24.  itu kan tidak wajib dalam Islam!?
"kalo tidak wajib, ngapain Rasul perintahkan semua wanita Muslim menutup aurat?"

25.  kasi saya waktu supaya saya yakin berjilbab
"yakin itu akan diberikan Allah kalau kita sudah mau mendekat, yakinlah"

Teruslah berbuat baik, walau orang-orang di sekelilingmu berbuat maksiat. Jadilah dirimu sendiri. Sebab orang jahat menilaimu dari pikiran jahatnya dan mereka pasti suka engkau berbuat jahat, sedangkan orang baik menilaimu dari pikiran baiknya dan mereka pasti suka engkau berbuat baik. Dari argumen-argumen di atas, dapat dipastikan bahwa sebenarnya tidak ada celah dalam diri seorang hamba untuk menghindari setiap fitrah yang telah ditetapkan oleh Rabnya.

Jilbab atau hijab secara syari’at merupakan bagian pakaian yang wajib digunakan untuk menutupi kepala wanita hingga ke dadanya. Maka, sesuatu pakaian dapat disebut hijab apabila menutupi kepala, leher, hingga dada. Tidak disebut hijab jika hanya menutupi kepala saja, atau leher saja, atau hanya menutup dada saja.

“Perhiasan” indah nan mulia ini adalah ketetapan yang begitu indah dan begitu meninggikan derajat setiap muslimah. Semoga setiap muslimah yang sampai saat ini belum berjilbab bisa bersegera untuk merengkuh kenikmatan yang Allah sediakan dalam setiap detik hidupnya dengan jilbab yang selalu dikenakannya dengan mantap dan penuh keikhlasan serta kebahagiaan. Adapun yang sudah berjilbab, semoga semakin istiqomah dalam menjalani kehidupan penuh keberkahan dan sarat akan makna keanggunan nan mulia disetiap langkah dakwah bilhalnya. Saudariku, Demi Allah.. BERJILBABLAH.

2 komentar:

  1. masya Allah, makasi artikelnya bagus dan mengena..

    BalasHapus